REVIEW JURNAL PUGUH DWI RAHARJO
PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL
PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG
PUGUH DWI RAHARJO
Geomorfologi dapat didefiinisikan sebagai ilmu tentang
yang membicarakan tentang bentuk lahan yang mengukir permukaan bumi. Menekankan
cara pembentukaannya serta konteks kelingkungannya. Obyek kajian geomorfologi
adalah bentuk lahan yang tersusun pada permukaan bumi di daratan maupun
penyusun muka bumi di dasar laut yang dipelajari dengan menekankan pada proses
pembentukan dan perkembangan pada masa yang akan dating, serta konteksnya
dengan lingkungan.
Permukaan bumi selalu mengalami perubahan bentuk dari
waktu ke waktu sebagai akibat proses geomorfologi, baik yang berasal dari dalam
bumi (endogen) maupun yang berasal dari luar bumi (eksogen). Kondisi geomorfologi
yang dimiliki suatu daerah merupakan sumber daya alam. Salah satu bagian dari
sumber daya alam adalah sumber daya lahan. Pemanfaatan sumber daya lahan yang
optimal, namun perlu diupayakan agar tidak terjadi kerusakan pada lahan.
Citra penginderaan jauh berupa Landsat TM (Land Sattelite
Thematic Mapper) merupakan citra multispectral yang dapat menyajikan
informasi fisik permukaan lahan suatu daerah. Landsat TM terdiri dari tujuh
saluran dengan revolusi spasial 30 meter untuk band 1-5 dan band 7, revolusi
spasial untuk band 6 (inframerah thermal) adalah 120 meter. Perkiraan ukuran
cakupan adalah 170 kilometer sebelah utara-selatan dan 183 kilometer sebelah
timur-barat. Output dari analisis citra penginderaan jauh dilakukan suatu
gambaran spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG).
Tujuan dalam penelitian ini adalah analisis bentukan
lahan asal proses fluvial di wilayah Karangsambung dengan menggunakan wahan
citra satelit. Sehingga dengan mengetahui jenis bentukan lhan asal proses
fluvial pada kawasan dapat digunakan sebagai perencanaan tata ruang khususnya
dalam bidang sumber daya air.
Kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa
bentukan lahan asal proses fluvial yang ada pada kawasan Karangsambung berawal
dari bentukan asal proses struktual (endogen) yang telah terkena tenaga luar
dan menjadi bentukan asal proses denudasional. Penggunaan data DEM SRTM dapat
terlihat dengan jelas topografi permukaan sehingga dapat digunakan untuk
menganalisa proses geomorfologi f;uvial yang terjadi, sedangkan dengan
menggunakan data komposit RGB FCC 452 Landsat TM pancaran spektralnya mempermudah
membedakan sub-sub bentuk lahan fluvial.
Komentar
Posting Komentar